Renungan Harian SULUH IMAN

Renungan hari natal

NATAL ADALAH PENGHARAPAN

(Roma 8: 32)
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Cerita Natal adalah juga berita pengharapan bagi semua orang, tak terkecuali bagi kita. Pada setiap kesempatan perayaan Natal, kita senantiasa diingatkan bahwa kelahiran Kristus atau kedatangan-Nya ke dalam dunia adalah untuk menebus dosa umat manusia, sehingga mereka yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Tuhan memberikan pengharapan akan kehidupan kekal bersama-Nya di sorga mulia. Matius 4:16 mengatakan: “Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.”

Sesungguhnya pengharapan yang Tuhan berikan kepada manusia ketika Ia mengaruniakan anak tunggal-Nya bukan hanya sekadar keselamatan semata. Benar, keselamatan adalah pengharapan yang terutama. Akan tetapi dari nats kita hari ini, kita mengerti, bersamaan dengan Tuhan mengaruniakan Anak-Nya, Ia juga mengaruniakan segala sesuatu kepada kita. Dalam terjemahan lain dikatakan bahwa Tuhan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita dengan cuma-cuma. Apakah maksudnya?

Kalau boleh izinkan saya mengatakan hal itu sebagai berkat yang menyertai keselamatan kita. Tuhan itu baik, Ia tidak hanya memperhatikan kehidupan kekal kita, tapi Ia juga mengerti keperluan kita selama di dunia ini. Ia tahu bahwa selama kita ada di dunia ini, si iblis tidak pernah jemu mendatangkan kesusahan atas hidup kita. Memperhatikan fakta ini, masihkah kita sanggup berkata: “Tuhan tidak mengerti aku. Tuhan membenciku. Tuhan tidak mengasihiku. Orang lain ditolong, aku tidak.”

Kita mungkin pernah mengucapkannya dengan keras, tetapi seringkali ketika pencobaan mendera, kalimat-kalimat menyedihkan itu muncul berulang-ulang di benak kita. Sebentar lagi kita merayakan Natal, terimalah juga berkat yang menyertai anugerah keselamatan kita. Kita adalah orang-orang yang berpengharapan, dan pengharapan kita itu pasti. Hanya sebutkan apa saja keperluan kita kepada Tuhan dalam doa. Tuhan pasti memberikan kepada kita pada waktu-Nya. Kita adalah sasaran dari semua mujizat yang Allah mau kerjakan di dunia ini. (tw)

Doa: “Tuhan Yesus, aku sungguh berterima kasih kepada-Mu, sebab Engkau begitu memperdulikanku, bahkan untuk keperluanku hari ini. Amin.”

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *